Cara yang Benar Membangun Keluarga Romantis-Harmonis #Tenang, Kasih, Sayang | LDII QHJ -->

Official Blog Lembaga Dakwah Islam Indonesia

01 January 2022

Cara yang Benar Membangun Keluarga Romantis-Harmonis #Tenang, Kasih, Sayang

Nikah itu penting, salah satu tujuan pernikahan adalah membentuk keluarga yang Romantis-Harmonis, jika dalam islam disebut sakinah, mawaddah, dan warahmah. Ada hak dan kewajiban masing-masing pria dan wanita setelah menikah, hak adalah yang harus diberikan kepada yang bersangkutan oleh pasangannya, sedangkan kewajiban adalah yang harus dilakukan oleh yang bersangkutan untuk pasangannya. Seperti, jika hak laki-laki harus melaksanakan kewajibannya untuk memenuhi haknya istri, begitupun sebaliknya.

Jadi, suami istri harus saling memenuhi kewajiban dan mendapatkanhaknya msing-masing. Jika ini tidak dilaksanakan dan tidak terpenuhi maka hal ini menjadi pintu permasalahan didalam kehidupan keluarga.

Dikisahkan, dulu ada sahabat Nabi SAW yang mempunyai amalan ibadah yang luar biasa. Ada yang ahli puasa setiap hari dan ada yang beribadah tanpa henti siang dan malam, keduanya sahabat itu sampai tidak ingat dan tidak sempat mengurusi keluarganya termasuk haknya istri, Nabi melarangnya untuk tidak puasa setiap hari dan untuk tidak beribadah melulu yang menyebabkan lalai atas kewajiban dan memberi hak kepada keluarganya. Ini adalah salah satu permasalahan didalam kehidupan keluarga yang bisa menjadi tidak Romantis-Harmonis.

Dari kisah diatas, bisa saya simpulkan, pentingnya untuk berusaha mewujudkan haknya pasangan kita dan melaksanakan kewajiban dengan baik dan sempurna. Meskipun manusia tidak akan pernah sempurna tapi harus berusaha untuk sempurna, termasuk kesempurnaan mengurusi keluarga (anak, suami, dan istri).

Cara yang Benar Membangun Keluarga Romantis-Harmonis #Sakinah, Mawaddah, dan Warahmah

Semua pasangan suami dan istri tujuan utamanya adalah saling mewujudkan keluarga yang Romantis-Harmonis sampai ajal menjemputnya. Adapun cara membangun keluarga Romantis-Harmonis sesuai ajaran islam salah satunya diantaranya adalah:

#1 Harus Saling Memahami Tujuan Pernikahan, Yakni Ketentraman, Mengasihi, dan Menyayangi

Tujuan pernikahan didalam Islam sesuai dengan isi ayat suci Alqur'an, sebagai berikut ini:

"Dan diantara tanda-tanda kebesaran-Nya ialah ia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih (mawaddah) dan sayang (rahmah). Sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kamu yang berfikir." (QS. Ar Rum : 30: 21).

Didalam hadist juga disebutkan tanda-tanda hidup keluarga yang tentram, saling mengasihi dan menyayangi adalah baiti jannati, rumahku adalah surgaku. Artinya didalam rumah tangga tidak ada kemarahan dan selalu damai, tidak ada perselisihan satu pun diantara anggota keluarga.

Tujuan pernikahan yang lainnya diantaranya, Sbb:
  1. Untuk lebih terjaga dari pelanggaran, dan membentengi akhlaq yang mulia
  2. Untuk Memperoleh Keturunan Yang Shalih Shalihah
  3. Untuk meningkatkan ibadah kepada Allah
  4. Untuk menegakkan rumaha tangga yang Islami

#2 Harus Saling Memahami Hakekat Kehidupan Rumah Tangga yang Romantis-Harmonis

Keluarga yang Romantis-Harmonis adalah keluarga yang hidup tanpa ada kegaduhan, didalam islam namanya sakinah, dan terbentuknya sakinah ini harus tercipta kasih dan sayang, di dalam agama Islam disebut mawaddah warahmah. Kasih sayang didalam keluarga harus diwujudkan terlebih dahulu kemudian wujudnya suasana Romantis-Harmonis akan segera terwujud.

Ingat! wujudkan kasih sayang terlebih dahulu..

..dan jangan lupa dalam aktifitas apa pun selalu diniati mencari ridho Allah, semua kegiatan yang dilalui akan terasa nyaman meski banyak rintangan dan tantangannya, apalagi antara pasangan halalnya, suami istri, selalu saling memotivasi. Mulai dari aktifitas bekerja hingga aktifitas di dalam rumah tangga di niati mencari ridho-Nya.

#3 Harus Belajar Untuk Selalu Bersyukur, Telah Dikaruniai Pasangan Hidup, Anak, Rezeki, dan Nikamt Lainnya

Bersyukur hukumnya wajib, didalam Ayat Alqur'an diterangkan, yang artinya "Allah tidak akan menyiksa bagi orang yang mau bersyukur dan beriman".

Meskipun manusia didalam mensyukuri nikmat dari Allah tidak selalu pas, misalkan seharusnya 100% dalam mensyukurinya namun hanya 25%, Allah tetap mengampuni. Namun besarnya balasan Allah sebanding dengan mempersungguhnya, termasuk mempersungguh dalam hal bersyukur.

Untuk itu jangan lupa selalu bersyukur telah dikaruniai pasangan hidup, anak, rezeki dan pemberian nikmat lainnya.

#4 Pilihlah Kriteria Suami atau Istri Yang Tepat, Solih atau Solihan dan Faham serta banyak Ilmu Agamanya

Paras dan kaya dunia tidak terlalu penting dalam mencari pasangan hidup (suami istri), begitulah ajaran dari Nabi. Meskipun semuanya bisa dipelajari setelah menikah namun masalah kefahaman agama tidak bisa dinomor duakan, Nabi mengajarkan carilah pasangan yang baik dan faham agamanya.

Jika ditelaah lebih dalam, seseorang yang mempunyai kefahaman agama yang baik, tentu akhlaqnya mulia, sopan santun, dan bertutur kata baik. Untuk itu perlu sekali menjajaki seseorang jika akan menikahinya, mulai dari keturunannya, pertemananya, DLL. Nabi memberi jalan, yang kesimpulannya: "jika kamu ingin melihat baik dan buruknya seseorang maka lihatlah teman dekatnya, jika baik, maka dia baik, begitu juga sebaliknya".

#5 Saling Menjalankan Kewajiban dan Hak Sebagai Suami dan Istri Dengan Baik

Banyak pasangan suami istri belum faham tentang kewajiban masing-masing, ini bahaya. Untuk itu penting sekali masing-masing pasangan haus memahami dan mejalankan hak dan kewajiban masing-masing.
Baca juga: Hak dan Kewajiban Pasangan Suami Isteri dalam Agama Islam
#6 Baca Motivasi Dibawah Ini, Agar Pasangan Suami Istri Selalu Bersemangat Menjalai Hidup Bersama

  1. Selama menempuh hidup berkeluarga, sadarilah bahwa jalan yang akan kamu lalui tidaklah selalu mulus tetapi banyak hambatan dan rintangan ringan-berat.
  2. Ketika suasana rumah tangga dalam masalah, janganlah saling berlepas tangan, tetapi sebaliknya justru semakin erat berpegangan tangan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
  3. Ketika keluarga belum dikaruniai anak, cintailah istri atau suami dengan sepenuh hati dan senantiasa berusaha dan berdoa kepada Allah, seperti kisah Nabi Ibrohim mulai dikaruniai anak diusia 90an.
  4. Ketika sudah mempunyai anak, janganlah membagi cinta kepada suami atau istri dan anak-anak dengan beberapa bagian saja, akan tetapi cintailah suami-istri serta anak-anak dengan sepenuh hati tanpa terkecuali.
  5. Ketika ekonomi keluarga belum membaik, yakinlah bahwa pintu rejeki akan terbuka lebar berbanding lurus dengan tingkat ketaatan suami istri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala

Membangun kehidupan keluarga yang Romantis-Harmonis, tentu tidaklah semudah artikel yang sedang kamu baca diatas, dan tentu ada pembelajaran yang tidak sebentar. Yakinlah jika kita berusaha untuk yang terbaik maka Allah akan memberi jalan keluarnya. Iringi semua aktifitas didalam menjalali kehidupan berkeluarga dengan doa, niscaya Allah akan mengabulkannya, Amiin.

Semoga artikel ini dapat menginsprasi..

Share on Facebook
Share on Twitter

Related Post: